Berita

Kegiatan Komunikasi pada Prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal tersebut.

Pelayanan berfokus kepada pasien di rumah sakit selalu berhubungan dengan berbagai karakter dan perilaku pasien yang berkepentingan dengan jasa asuhannya, sehingga petugas, perawat dan dokter harus memahami dan mengerti bagaimana cara berkomunikasi yang bisa diterapkan di segala situasi.

Untuk memenuhi tenaga yang dimaksud maka Unit PKRS RSUD H. Damanhuri Barabai menyenlenggarakan inhouse training “Komunikasi Efektif” dengan mengacu pada Sasaran Keselamatan Pasien yang dihadiri oleh 60 peserta berjalan dengan lancar, Rabu (31/08/2022).

Acara dibuka langsung oleh Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp. B. Dalam sambutannya direktur RSHD Barabai, Beliau menyampaikan bahwa komunikasi efektif di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mengurangi risiko kesalahan dalam pemberian pelayanan.

Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan antara lain komunikasi lisan maupun verbal, misalnya dalam pemberian perintah melalui telepon untuk pengambilan obat yang “look alike sound alike” atau “nama obat rupa mirip”. IHT ini diharapkan dapat meningkatkan praktik komunikasi efektif di kalangan civitas hospitalia RSHD Barabai.

Selanjutnya acara yang dihadiri oleh tenaga medis, keperawatan dan kebidanan,tenaga kesehatan lainnya, serta security dan cleaning service yang merupakan karyawan RSUD H.Damanhuri Barabai, menampilkan 2 narasumber yaitu dr.Desfi Delfiana Fahmi dan Dewi Ariani, S.Kep.,Ns.,MSHCA.

Materi pertama tentang Komunikasi efektif dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang disampaikan oleh Dewi Ariani, S.Kep.,Ns.,MSHCA. Kabid Keperawatan yang juga merupakan seorang Trainer dan Surveiyor KARS tersebut menjelaskan bahwa dalam komunikasi bertujuan untuk merubah perilaku,meningkatkan keselamatan pasien, serta meningkatkan partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan dan asuhan.

Sedangkan materi kedua disampaikan oleh dr.Desfi Delfiana Fahmi, dengan tema komunikasi efektif dalam complaint handling dan breaking bad news. Dokter yang merupakan seorang Kabid Pelayanan Medik tersebut menjelaskan pentingnya metode dan cara untuk menyelesaikan komplain dengan komunikasi yang efektif, dan teknik penyampaian berita buruk oleh dokter kepada paseinnya.

Kedua materi tersebut telah disampaikan oleh para narasumber secara apik, interaktif dan menarik, yang dibuktikan dengan banyaknya feedback dari para peserta.

Dengan setelah inhouse training ini diharapkan meningkatnya kemampuan petugas untuk berkomunikasi dengan pasien maupun tim kesehatan lainnya dalam tugas pelayanan di dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik melalui komunikasi efektif kepada masyarakat, sehingga pasien dan keluarga merasa puas dengan seluruh pelayanan yang telah diberikan.