Health Care-Associated Infection (HCAIs) merupakan ancaman besar bagi keselamatan pasien di rumah sakit. Karena, HCAI dapat memperpanjang masa rawat inap dan merupakan salah satu penyebab utama kematian.
Ironisnya, di negara berkembang, termasuk Indonesia, prevalensi penularan infeksi ini meningkat hingga 40 persen. Menurut data dari Indonesian Society of Infection, infeksi nosokomial paling sering terjadi di rumah sakit.
Barabai, (19/Juli/2019). Diangakatlah Duta Hand Hygiene di RSUD H. Damanhuri Barabai, Acara tersebut dilangsungkan saat Apel Pagi dihari itu, Acara dibuka dengan sambutan oleh Direktur RSUD H. Damanhuri Barabai dr. Muhammad Asnal, Sp.B, FinaCS.
"Seseorang yang masuk rumah sakit rentan terhadap infeksi, penularannya melalui peralatan atau fasilitas, atau tenaga kesehatan," tutur beliau.
Penyebab lainnya adalah kurangnya pengawasan, praktek pencegahan yang buruk dan tidak tepat, serta keterbatasan informasi mengenai pengendalian infeksi di rumah sakit. Dikatakan oleh dr Asnal, untuk mengatasi permasalahan tersebut, sejumlah tindakan preventif telah dilakukan, salah satunya dengan adanya aturan untuk membentuk komite pengendalian infeksi di setiap rumah sakit.
“Dengan diangkatnya Duta Hand Hygiene ini saya berharap mengurangi risiko penularan infeksi di antara pasien atau petugas kesehatan ke pasien dan bisa juga dengan menggunakan cara kreatif dan inovatif, misalnya ditaruh di bed pasien, 'cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh saya'. Pengunjung yang ke rumah sakit juga harus diedukasi hand hygiene," jelasnya.
Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun antiseptik pada saat mencuci tangan dengan air mengalir. Selain itu, bisa juga menggunakan handrub yang mengandung alkohol sesuai dengan langkah-langkah sistematik yang ditentukan untuk mengurangi jumlah bakteri yang tersebar di tangan.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) RSUD H. Damanhuri Barabai Sekretaris Komite PPI(IPCN) Rahmawati, S.Kep.
"Karyawan harus memahami PPI, tujuannya meningkatkan mutu dan layanan rumah sakit serta menjadikan budaya prilaku sehat seperti Hand Hygiene (kebersihan tangan/cuci tangan), sehingga penurunan angka infeksi di RSUD H. Damanhuri Barabai bisa tercapai" tegasnya.
Dalam acara tersebut ada 3 Duta Hand Hygiene yang diangkat, Ika Moralina Duta Hand Hygiene di Instalasi Gawat Darurat(IGD), Siti Sukmawati Aisyah Duta Hand Hygiene Instalasi Rawat Jalan dan Sara Karambe Sebagai Duta Hand Hygiene di Rawat Inap.
Pemasangan selendang dan penyerahan sertifikat diserahkan oleh dr. Muhammad Asnal, Sp.B, FinaCS selaku Direktur, Ferozi Faisal, ST, MT Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan dan H. Abdul Mukti, SE Kepala Sub Bagian Keuangan di RSUD H. Damanhuri Barabai.